Kamis, 15 Mei 2025
society 5.0, Purwokerto, empat pilar MPR RI, empat konsensus kebangsaan, sosialisasi empat konsensus kebangsaan
Berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang kita hadapi harus dijawab dengan peningkatan kemampuan dan penerapan nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki.
"Disrupsi yang terjadi saat ini butuh kemampuan bertahan sekaligus beradaptasi. Maka asahlah terus kemampuan yang kita miliki agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat pada acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI bertema Transformasi Digital dan Tantangan Kebangsaan: Peran Kaum Muda di Era Society 5.0, di Kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto, di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (15/5).
Baca Juga - Penerapan Nilai-Nilai Kebangsaan Penting untuk Jawab Tantangan Era Disrupsi
Hadir pada acara tersebut antara lain Prof. Dr. Jebul Suroso (Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto/UMP), Sugeng Suparwoto (Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Anggota DPR RI Dapil VIII Jawa Tengah), Andy F. Noya (Jurnalis Senior & Founder Yayasan Benih Baik), Luthfi Assyaukanie, Ph.D. (Akademisi/Dosen Universitas Paramadina Jakarta/Tenaga Ahli MPR RI), dan civitas akdemika UMP.
Menurut Lestari, di tangan para mahasiswa dan generasi muda negeri ini dititipkan oleh para pendahulu bangsa. Di era perkembangan teknologi yang cepat, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, tantangan berupa disinformasi dan berita hoax misalnya, berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
Tantangan tersebut, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, muncul karena saat ini terjadi kesenjangan antara tingkat pengetahuan masyarakat dan perkembangan teknologi informasi yang cepat. Menurut Rerie, kondisi itu harus mampu dijawab oleh generasi muda dengan berbagai langkah nyata untuk membantu peningkatan literasi masyarakat dalam menghadapi tantangan di era disrupsi saat ini. Karena, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, satu hal yang pasti di masa depan adalah ketidakpastian itu sendiri.
Menurut Rerie, para pendahulu bangsa sejatinya telah mewarisi nilai-nilai kebangsaan yang antara lain terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang bisa menjadi landasan berpikir dan bersikap untuk menjawab sejumlah tantangan itu.
Rerie mendorong agar generasi muda terus mengasah kemampuannya agar mampu beradaptasi di tengah perkembangan teknologi yang terjadi. Selain itu, tegas Rerie, langkah tersebut juga harus diimbangi dengan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dalam keseharian, demi mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat luas.*