Jum'at, 28 Maret 2025
Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional, angka putus sekolah, putus sekolah
Tekan angka putus sekolah dengan berbagai upaya yang mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan pendidikan.
"Angka putus sekolah harus ditekan serendah-rendahnya. Setiap anak bangsa didorong untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya untuk mewujudkan bangsa yang berdaya saing," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/3).
Berita Terkait - Angka Putus Sekolah Masih Tinggi, Lestari Moerdijat: Harus Ditekan Serendah-rendahnya
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 menunjukkan 86,34% anak Indonesia sudah duduk di bangku SMA, SMK, MA, atau yang sederajat. Namun, 33,21% di antaranya putus sekolah.
Menurut Lestari, sejumlah program di sektor pendidikan yang diinisiasi pemerintah seperti wajib belajar 13 tahun dan beasiswa bagi para peserta didik di semua jenjang pendidikan harus direalisasikan dengan baik dan tepat sasaran, untuk mencegah tingginya angka putus sekolah.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berharap sejumlah program tersebut dapat benar-benar mempermudah akses pendidikan bagi setiap anak bangsa. Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong agar pendidikan nonformal seperti kelompok belajar Paket A, B, dan C bisa dimanfaatkan sebagai alternatif bagi masyarakat yang putus sekolah untuk melanjutkan pendidikannya.
Untuk merealisasikan sejumlah program tersebut dengan baik, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, tentu saja membutuhkan dukungan semua pihak terkait di tingkat pusat dan daerah.
Baca Juga - Sempat Turun, BPS: Angka Putus Sekolah Kembali Meningkat pada 2022
Rerie sangat berharap, kolaborasi yang kuat antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat dibangun untuk mewujudkan layanan pendidikan yang mudah diakses oleh setiap anak bangsa. *